Linda Ivanalie

Lahir di kota Berau, Kalimantan Timur tepatnya tanggal 2 September 1986. Anak pertama dari pasangan Cinta Sejati Armansyah (ayah) dan Ardiana (Ibu). Pendidikan ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Biografi


Lahir di kota Berau, Kalimantan Timur tepatnya tanggal 2 September 1986. Anak pertama dari pasangan Cinta Sejati Armansyah (ayah) dan Ardiana (Ibu). Pendidikan terakhir S1 Jurusan Akuntansi di STIEM TG REDEB, dan bekerja sebagai tenaga honorer bagian Administrasi /Tata Usaha juga Operator Dapodik sejak 8 tahun lalu. Ia juga menjalankan usaha sampingan mengajarkan kursus privat komputer MS. Office & Desain Grafis, juga mengelola usaha Jasa Pengetikan ONLINE-OFFLINE di Berau.

Dahulu dia tidak pernah merasakan cobaan hidup yang berarti atau berat, tetapi semenjak Ayahnya meninggal dunia saat itu ia sadar, begitu berat cobaan Allah SWT yang telah diberikan dan harus ditanggung olehnya. Anak perempuan yang awalnya Manja, dan bagaikan Tuan Putri karena selalu dilimpahi kasih sayang orang tua terutama Ayahnya, sekarang ia harus membantu Ibunya menjadi tulang punggung keluarga.

Ia menikah tahun 2009, dan dikaruniai 3 (tiga) orang anak. Namun kesedihannya belum pernah berakhir yang dimulai dengan kehilangan sosok Ayah. Dan sekarang ia pun masih menghadapi cobaan baru, Putri pertamanya memiliki keistimewaan hingga sampai usia 10 (sepuluh) tahun belum bisa berdiri dan berjalan diatas kakinya sendiri.

Ia selalu berusaha tersenyum, dan selalu berusaha menghangatkan suasana dimanapun ia beradar. Namun, saat ia kembali kerumah.. semua kesedihan itu kembali. Sebagai seorang Ibu, tak ada yang tega melihat anak yang belum diberikan kesembuhan hingga bisa berdiri dan berjalan. Namun, ia selalu berusaha kuat untuk anak-anaknya dan keluarganya.

Alhamdulillah dukungan Suami, dan keluarga selalu ada untuk Linda. meski mereka hanya bisa mendoakan, namun itu lebih dari cukup untuknya. Terkadang ada masanya Linda benar-benar merasa terbawa emosi memikirkan kenapa harus DIA? kenapa harus ANAKKU? Namun, itu semua tak pernah terjawab.

Untuk menghibur dirinya, Ia bekerja sebagai tenaga honorer disuatu sekolah dasar negeri. Setiap ia berusaha menghilangkan kesedihannya, ia selalu membawa pikirannya untuk bekerja..

Agar ia terlupa dengan segala kesedihannya... Itulah salah satu cara menghibur hatinya.

Meskipun banyak orang berkata, Ia adalah Ibu yang kuat, smart dan menginspirasi, namun ia tetap merasa bukan Ibu yang sempurna bagi anak-anaknya. Karena ia belum bisa menyembuhkan putri pertamanya, hal itu selalu membuatnya merasa bersalah.

Kata orang, menulis juga bisa menenangkan jiwa, itulah sebabnya saya "Linda" belajar disini, menuangkan tulisan saya, kemungkinan masih banyak kesalahan dan kekurangan karena basic saya yang memang bukan Guru, hanya tenaga administrasi saja, tetapi saya ingin menambah pengetahuan saya tentang penulis. Untuk itu mohon saran dan kritiknya yang membangun kepada Bapak/Ibu Gurusiana agar saya bisa memberikan tulisan yang lebih baik lagi.

Akhirulkalam.. Tak Ada Manusia Yang Sempurna, salam literasi..

search

New Post